Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 10 Desember 2014


TUGAS
GIZI DAN KESEHATAN AUD


Disusun Oleh :
ANNISA MUHARRAMAH
NIM : 1200835

Dosen Pembimbing
Delfi Eliza, S.Pd, M.Pd.





Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2014


A.      Susunan Menu untuk Anak PAUD dan Hitungan Energinya
1.      Pengertian Menu
Menu adalah susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang.
Menurut Kinton dan Caserani (dalam Teguh Karisma, wordpress) disebutkan bahwa : “Menu or a bill of fare is a list of prepared and presentation should attract customer and represent value for money”,dalam terjemahannya berarti, menu adalah sebuah daftar makanan yang telah dilengkapi dengan harga masing-masing, yang disediakan dan ditampilkan untuk menarik pelanggan serta memberikan nilai terhadap sejumlah uang terhadap makanan yang ditawarkan.
Menurut Endar Sugiarto dan Sulartiningrum (dalam Teguh Karisma, wordpress) menyatakan bahwa : “Menu adalah daftar makanan yang telah dipersiapkan yang tersedia di dalam restoran tersebut”.
Pada dasarnya makanan / hidangan yang tersedia haruslah disusun berdasarkan “Menu Skeleton” (kerangka menu) sebagai berikut :
a.       Appetizer (Hidangan Pembuka)\
b.      Soup (Sop), (masih termasuk hidangan pembuka)
c.       Main Course (Hidangan Pokok)
d.      Dessert (Hidangan Penutup)
2.      Syarat-syarat menu
Dalam menyusun menu hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)      Kombinasi rasa, yaitu asin, mains, pahit, dan pedas jika disukai.
2)      Kombinasi warna hidangan, yaitu warna merah, hijau, coklat dan kuning
3)      Variasi bentuk potongan, yaitu persegi, panjang, tipis dan bulat
4)      Variasi kering atau berkuah karena ada jenis misalnya tumis sayur, sambal goreng serta yang kering, seperti ikan goreng dan tempe kering
5)      Variasi teknik pengolahan, yaitu ada hidangan yang diolah denga teknik pengolahan dogoreng, direbus, dan disetup sehingga memberikan penampilan, tekstur, dan rasa yang berbeda pada hidangan tersebut.
a.       Pola menu seimbang
                Pola menu seimbang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi. Susunanmakanan yang dihidangkan dapat memenuhi kebutuhan gizi sesuai denganumur, jenis kelamin, dan juga aktivitas yang dilakukan.
b.      Aspek warna menu seimbang
Warna menu seimbang makanan harus menarik sehingga dapatmembangkitkan selera makan, namun penggunaan pewarna bahantambahan makanan juga harus memperhatikan keamanannya dan diutamakanmenggunakan pewarna alami.
c.       Tekstur dan konsistensi
Tekstur dan konsistensi makanan yang dihidangkan disesuaikan dengankemampuan fisiologis dan juga umur. Bentuk makanan bayi, lansia dan orangyang mengalami gangguan kesehatan khususnya pencernaan akan berbedadengan orang dewasa pada umumnya.
d.      Rasa dan Aroma
Aroma masakan yang kuat dikombinasikan dengan makanan yang tidak tajambaunya.
e.       Ukuran dan bentuk potongan
Adanya kreasi dalam bentuk potongan dapat membangkitkan selera makan.
f.       Suhu
Pertimbangkan makanan yang harus dihidangkan panas atau dingin denganmenyesuaikan suhu lingkungan, udara atau iklim.
g.      Popularitas
Hidangan untuk anggota keluarga akan lebih membangkitkan selera makanketika sesekali disajikan pula hidangan tertentu yang sedang popular dimasyarakat, yang memang disukai anggota keluarga.
h.      Penyajian menarik
Bila perlu makanan disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan dalamkeadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang dapat membahayakankesehatan.
i.        Tenaga dan waktu
Jenis hidangan yang akan disajikan disesuaikan dengan peralatan,kemampuan, tenaga dan waktu yang dimiliki oleh ibu/keluarga.
3.      Menu untuk anak dengan berbagai usia
Cara memberi makan anak agar sehat dan seimbang (Kesehatan Ibu dan Anak, 2012)
1.        0-6 Bulan
Hanya berikan ASI atau ASI ekslutif.
2.        6-8 Bulan
·      Terus berikan ASI
·      Mulai berikan makanan pendamping ASI (MP-ASI). Contohnya bubur susu dan bubur tim yang dilumat.
·      Berikan MP-ASI secara bertahap sesuai umur.
Cara Pemberian MP-ASI
§  Berikan ASI dulu, kemudian MP-ASI.
§  Berikan aneka makanan seperti telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging, wortel, bayam, santan, kacang hijau, minyak dan buah-buahan.
§  Jika menggunakan MP-ASI buatan pabrik, baca cara pakainya. Perhatikan tanggal kadaluarsa.
§  Beri makanan selingan dua kali sehari. Contohnya bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari, dll.
§  Ajari anak makan sendiri dengan sendok, ajari juga kinum sendiri dengan gelas, perhatikan kebersihan makanan.
3.        9-11 Bulan
·      Terus berikan ASI
·      Berikan MP-ASI yang lebih padat. Contohnya bubur nasi, nasi tim, dan nasi lembek.
4.        1-2 Tahun
·      Berikan makanan 3-4 x sehari.
·      Bentuk makanan adalah makanan keluarga, makanan yang dicincang dan dihaluskan jika diperlukan.
·      Terus berikan ASI.
5.        Umur 2-3 Tahun
·      Lanjutkan beri makanan orang dewasa.
·      Tambahkan porsinya menjadi setengah piring.
·      Beri makanan selingan 2 x sehari.
·      Jangan berikan makanan manis sebelum waktu makan, sebab bisa mengurangi nafsu makan.
6.        Umur 4-6 Tahun
Menu yang bergizi lengkap dan seimbang untuk anak umur 4-5 tahun harus mengandung: (Waryana: 94:95)
·      Bahan makanan sumber tenaga : nasi, roti, kentang, havermut
·      Bahan makanan sumber zat pembangunan:
Protein hewani: telur, ikan, daging, susu, keju
Protein nabati: tempe, tahu
·      Bahan makanan sumber zat pengatur:
Sayuran : bayam, buncis, wortel, tomat
Buah : pisang, pepaya, jeruk, apel

Jadwal Makan Balita
ASI Ekslusif merupakan makanan bayi terbaik yang harus diberikan minimal 4 bulan dan disarankan hingga 6 bulan. Akan tetapi, jika kondisi tidak memungkinkan, berikut jadwal dan makanan untuk bayi sebagaimana disarankan oleh dokter Oswari:
Hari pertama             : 6 x 10 cc susu manis atau susu asam sehari
Hari kedua                : 6 x 15 cc makanan buatan (MB) sehari
Hari ketiga                : 6 x 20 cc MB sehari
Hari keempat                        : 6 x 30 cc MB sehari
Hari keenam              : 6 x 50 cc MB sehari
Hari ketujuh              : 6 x 60 cc MB sehari
Hari ke- 8,9, 10                     : masing-masing 6 x 70 cc MB sehari
Hari ke- 11 dan 12    : masing-masing 6 x 80 cc MB sehari
Hari ke- 13 dan 14    : masing-masing 6 x 90 cc MB sehari
Waktu pemberian makan ialah setiap tiga jam, misalnya jam 06.00, 09.00, dst. Jika tengah malam bayi terbangun dan menangis, bayi boleh diberi air teh biasa. (Indiarti, 2007)
B.       Pengolahan Makanan
Seorang pengelola makanan, baik untuk keluarga tau masyarakat, perlu mengetahui bahwa proses pengolahan makanan dapat meningkatkan mutu makanan yang dikonsumsi, misalnya lebih baik dan mudah docerna. Namun, dapat juga terjadi hal yang merugikan, yaitu bahwa selama proses pengolahan beberapa zat gizi yang ada pada bahan makana  yang rusak atau hilang. Oleh sebab itu perlu diperhatikan tahap-tahap proses penyiapan makanan, yaitu peyiangan bahan makanan, pencucian, pemotongan dan pengolahan atau pemasakan denga  proses pemanansan sebagai berikut :
1.      Pencucian dan penyiangan bahan makanan
Bahan makanan nabati pada umunya perlu dibersihkan dari bagian-bagian yang tidak dapat dimakan, misalnya kulit, batang yang keras, biji yang tidak termakan, serat yang keras, bagian yang busuk atau rusak dimakan serangga. Sebaiknya bahan makanan nabati dicuci dulu dengan air yang mengalir sebelum disiangi agar zat-zat gizi yang terkandung dan bersifat larut dalam air, tidak terbuang bersama air pencuci tersebut.
            Bahan makanan lain yang disiangi adalah ikan, yang mana perlu secepatnya dibuang insang dan isi perutnya untuk mencegah terjadinya proses pembusukan yany cepat.
2.      Pemotongan bahan makanan
Pada proses pemotongan bahan makanan, zat-zat gizi dalam sel utuh masih terlindung. Namun, apabila sel-sel tersebut rusak karena terpotong, perlindungan itu hilang dan berakibat zat-zat gizi keluar dari sel. Dalam keadaan ini bahan makanan mudah terkena udara yang mengandung oksigen dan dapat merusak zat-zat tersebut. Zat gizi yang ruak oleh oksidasi udara luar adalah thiamin dan vitamin A atau provitaminnya. Maka, sebaiknya bahan makanan dipotong atau dihaluskan denga jarak waktu dekat pada saat pengolahannya. Setelah pemotongan dapat diberi bumbu untuk memperlambat pembusukan dan menambah rasa bahan makanan.
3.      Proses pengolahan atau pemasakan
Umumnya pengolahan dilakukan dengan mempergunakan panas, baik panas langsung, seperti membakar sate maupun panas tidak langsung, yaitu menggunakan bahan perantara, seperti menggoreng atau merebus. Panas ini mengubah sifat-sifat kimia makanan yang berakibat lebih lanjut pada sifat-sifat gizinya.
4.      Pengaruh pengolahan pada makanan
Pengaruh-pengaruh yang terjadi adalah sebagai berikut :
a.       Pecahnya dinding sel
b.      Melemahkan dan mematikan mikroba
c.       Mengubah berbagai zat gizi secara positif dan negatif
d.      Pemanasan yang terlalu tinggi dapat menimbulkan zat carcinogenic (merangsang terjadinya kanker)
e.       Panas dapt meniadakan zat-zat toksik
Pengolahan makanan sangat menentukan hasil dan kualitas suatu masakan. Oleh sebab itu, perlu pengolahan makanan yang baik untuk nutrisi optimal artinya cukup untuk memenuhi gizi. Kita tentunya berharap bahwa makanan yang kita masak dapat memenuhi nutrisi bagi yang memakannya, sehat dan bergizi. Berbicara tentang pengolahan makanan yang baik untuk nutrisi optimal, tidak lepas dari masalah cara pemilihan bahan makanan, pemilihan alat masak, kebersihan bahan, tempat, alat masak dan orang yang mengolahnya serta penyimpanan.Kebersihan saat pengangkutan dan kebersihan saat penyajian. Selain faktor metode memasakyang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketersediaan nutrisi.
1.         Makanan Utama
Makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi tri guna makanan yakni makanan sebagai sumber zat tenaga (karohidrat dan lemak), zat pembangun (protein nabati dan hewani), dan zat pengatur (vitamin dan mineral). Selain itu, makanan yang baik adalah makanan yang beragam, bergizi, dan berimbang.
Namun tidak hanya memilih makanan yang baik, hal lain juga perlu dipertimbangkan seperti bagaimana menyusun meseorang nu seimbang. Berikut langkah sederhana menyusun menu makanan seimbang dan hal-hal lain yang haru diperhatikan:
a.         Mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna, setidaknya menu makanan terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu sebagai penunjang.
b.        Tentukan bahan makanan seimbang dengan memperhatikan angka kecukupan gizi (akg) dan angka kecukupan energi (ake), selera, daya beli, dan keragaman pangan untuk menghindari kebosanan.
c.         Perhatikan cara pengolahan makanan. seperti jangan terlalu matang sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan zat gizi dari makanan tersebut. perhatikan juga bahan-bahan pendukung lainnya seperti bahan penyedap makanan pilihlah yang aman dan jangan terlalu banyak menggunakannya. dalam mencuci bahan makanan (sayur dan buah-buahan) usahakan dengan cara yang benar, usahakan mencuci sebelum bahan makanan tersebut dipotong agar zat gizi yang terkandung didalamnya tidak berkurang.
d.        Hati-hati dalam membeli dan menggunakan bahan makanan berkemasan, biasakan untuk selalu memeriksa waktu kadaluarsa produk sebelum membeli atau menggunakannya.
e.         Perhatikan kebutuhan pangan untuk keluarga berdasarkan umur dan jenis kelamin. masing-masing umur dan jenis kelamin memiliki kebutuhan pangan yang berbeda. intinya makanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebih-lebihan agar tidak menimbulkan masalah pada kesehatan. sebagaiman porsi yang dapat ditampung perut adalah1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 lagi untuk bernafas.
2.      Makanan Tambahan
Tambahan makanan disela-sela pemberian ASI sangat dianjurkan diberikan kepada bayi yang sudah berusia 6 bulan. Selain karena tubuhnya sudah mulai membutuhkan berbagai zat penunjang pertumbuhan, pada usia ini bayi juga harus mulai dilatih untuk mengenal berbagai macam makanan dalam rangka menyeimbangkan sistem pencernaan dan untuk membantu kekebalan tubuhnya. Berikut resep makanan bayi 6 bulan ke atas beseta cara memasaknya :
a.         Umur 6 Bulan
Pertama kali memberikan mpasi (makanan pendamping asi) kepada bayi disarankan untuk mengenalkan tekstur yang encer terlebih dahulu. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu dan kenalkan juga secara perlahan bubur susu. Kemudian dicoba dikombinasikan dengan sayuran dan buah. untuk penggunaan susu bisa menggunakan asi atau susu formula. Contohnya :
Resep Bubur Susu
Bahan:
·           3 sdm tepung beras halus; 
·           200 ml susu formula
Cara membuat bubur susu :
·           Larutkan tepung beras halus dengan susu formula, aduk sampai rata.
·           Panaskan dengan api kecil sambil diaduk sampai kental dan matang (sampai meletup-letup).
·           Angkat, lalu aduk-aduk sampai asapnya hilang dan panasnya berkurang.
·           Tuang ke dalam mangkuk bayi, siap untuk disajikan. 
Resep Bubur Susu Kentang
Bahan: 
·           1 buah kentang, rebus lengkap dengan kulitnya 
·           100 ml susu formula
·           75 ml air matang
·           1 sdm tepung beras halus
Cara membuat bubur susu kentang:
·           Kupas kentang rebus, kemudian haluskan dengan blender atau food processor. campur dengan susu formula dan air matang. tambahkan tepung beras halus, aduk sampai semua bahan tercampur rata.
·           Panaskan dengan api kecil sambil diaduk sampai bubur matang dan kental. angkat, lalu aduk-aduk sampai asapnya hilang dan panasnya berkurang. tuang ke dalam mangkuk bayi, siap untuk disajikan.
b.      Umur 7-8 Bulan
Selagi tetap memberikan menu makanan bayi umur sebelumnya, di usia ini sudah bisa mulai diperkenalkan dengan makanan yang bertekstur lebih kasar (semi padat), yaitu nasi tim saring dan kemudian secara bertahap bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, brokoli, mangga, blewah, timun suri, peach. bisa juga ditambahkan ayam, daging sapi giling, hati ayam/sapi, ikan, tahu, tempe, telur ayam kampung. contohnya:
Resep Nasi Tim Saring Brokoli
Bahan :
·           20 gr beras
·           625 cc air
·           25 gr daging giling
·           25 gr brokoli buang tangkainya
·           25 gr tomat dipotong kecil
·           1 butir kuning telur ayam kampung
·           10 gr keju parut
Cara membuat nasi tim saring brokoli:
·           Rebus beras, air, dan daging giling sampai menjadi bubur, masukkan brokoli dan, tomat hingga matang.
·           Masukkan kuning telur dan keju parut sambil diaduk. setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.
Resep Nasi Tim Saring Hati Ayam
Bahan :
·           20 gr beras
·           625 cc air
·           25 gr hati ayam
·           25 gr tempe
·           25 gr tomat dipotong kecil
·           25 gr daun bayam iris kasar
·           1 sdt mentega
Cara membuat nasi tim saring hati ayam :
·           Rebus beras, air, hati ayam, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam dan tomat hingga matang.
·           masukkan mentega sambil diaduk. setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.
Resep Nasi Tim Saring Dengan Teri
Bahan :
·           20 gr beras
·           625 cc air
·           25 gr tempe
·           25 gr daun bayam
·           25 gr tomat dipotong kecil
·           1 sdm teri bubuk
·           1 sdt mentega
Cara membuat nasi tim saring dengan teri :
·           Rebus beras, air, dan tempe sampai menjadi bubur, masukkan bayam, tomat dan teri bubuk hingga matang. 
·           Masukkan mentega sambil diaduk. setelah dingin haluskan dengan blender atau saringan kawat.
·           teri bubuk, cuci teri medan lalu sangrai sampai kering dan berwarna kecoklatan. tumbuk halus teri sangrai, ambil 1 sdm teri, sisanya disimpan dalam tempat kering tertutup untuk stok.
c.       Umur 9,10,11, dan 12 Bulan
Lanjutkan pemberian menu sebelumnya, apalagi yang disukai sang bayi. coba mengkombinasikan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti soup, dan berbagai variasi lainnya karena pada usia anak lebih dari 1 tahun sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga. contohnya:
Resep Nasi Tim Hati
Bahan :
·           600 ml air
·           2 sdmberas
·           25 gr hati ayam, iris kecil
·           25 gr tempe
·           50 gr labu kuning parut
·           1 iris tomat matang
·           1 sdt minyak
Cara membuat nasi tim hati :
·           Masak air bersama beras, hati ayam serta tempe, aduk perlahan hingga mengental.
·           Masukan labu kuning, tomat dan masak sambil diaduk hingga matang.
·           Tambahkan minyak, aduk hingga tercampur rata. angkat dan biarkan hingga dingin.
·           Saring atau masukan kedalam blender dan haluskan.
·           Tuang dalam mangkuk dan sajikan segera.
Resep Nasi Tim Telur
Bahan :
·           20 gram beras, cuci bersih
·           625 ml air
·           25 gram hati ayam
·           50 gram tahu
·           1 butir telur
·           25 gram wortel, parut
·           25 gram daun kangkung yg muda, iris halus
·           2 sdm santan matang
Cara membuat nasi tim telur :
·           Rebus beras dengan air, hati ayam, dan tahu sambil terus diaduk hingga menjadi bubur
·           Masukkan telur, aduk terus hingga telur matang
·           Masukkan kangkung dan wortel, masak sampai sayuran matang
·           Tambahkan santan. aduk hingga rata. angkat
C.      Memilih Makanan Jajanan
Sebanyak 99 persen anak sekolah ternyata memilih jajan di sekolah. Makanan yang tersedia di sekitar sekolah padahal tak selalu layak dikonsumsi. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan, 40 hingga 44 persen jajanan anak sekolah mengandung bahan berbahaya atau bahan pangan tambahan yang melebihi batas.
Kepala BPOM RI Roy A Sparringa mengajak masyarakat untuk memilih jajanan yang tepat. “Makanan yang kita beli harus aman dari bahaya biologis, kimia, ataupun benda lainnya,” ujarnya.
Untuk menghindari bahaya tersebut, ketahui cara-cara membeli pangan yang aman. Dalam modul lima Kunci Keamanan Pangan yang diterbitkan BPOM dijelaskan langkah aman membeli pangan dari bahaya biologis, kimia, dan benda lainnya.
1.      Beli di tempat yang bersih. Misalnya, lokasi penjualan bersih dan terlindung dari sinar matahari, debu, hujan, dan angin. Jangan membeli pangan yang dijual di tempat yang kotor atau ada sampah.
Pangan yang dijual diletakkan di atas meja, tak hanya dialasi plastik di lantai atau tanah. Meja untuk makan dan penyajian pangan selalu bersih. Pangan yang disajikan ditutup untuk melindunginya dari pencemaran.
Kantin atau alat penjualan dari pedagang keliling bersih, tidak ada serangga dan binatang peliharaan di sekitarnya. Peralatan makan selalu bersih, air pencuci peralatan juga bersih, dan selalu diganti. Serta memiliki fasilitas cuci piring.
2.      Beli dari penjual yang sehat dan bersih. Penjual tidak sakit dan bila ada luka, sudah ditutup dengan plester. Kuku dan tangan penjual bersih, juga baju penjual dan perlengkapan lainnya seperti celemek dan tutup kepala harus bersih.
Penjual selalu mencuci tangan dengan baik dan teratur. Penjual memegang pangan dengan alat bantu yang bersih (tidak dengan tangan) dan penjual tak melakukan merokok, meludah, makan, memegang rambut, hidung, wajah, atau yang lain.
3.      Pilih makanan yang telah dimasak. Pilih makanan berkuah yang disajikan panas. Hindari mengkonsumsi pangan yang terlihat kurang matang.
4.      Beli pangan yang dipajang, disimpan, dan disajikan dengan baik. Wadah penyimpanannya bersih. Jika memilih sendiri gunakan alat seperti sendok atau penjepit. Pangan yang sudah pernah dipegang-pegang oleh orang lain jangan dibeli.
Bila membeli makanan berkuah, kuahnya dipisahkan lebih dahulu, misalnya, racikan air soto dipisahkan dari kuahnya. Beli makanan panas yang disajikan dalam keadaan panas, misal, bakso dan soto. Beli minuman dingin yang disajikan dalam keadaan dingin, misalnya es buah.
5.      Konsumsi pangan secara benar. Buah dan sayuran yang akan dimakan mentah harus dicuci bersih terlebih dahulu. Belilah makanan yang masih panas dan langsung dimakan setelah panasnya hilang. Jangan membeli pangan yang bau dan penampakannya menyimpang misalnya basi atau berlendir.
Lalu, belilah minuman yang harusnya dingin tetap dingin. Jangan beli minuman yang dibuat menggunakan air mentah. Jangan membeli minuman yang dicampur es yang kotor.
Sementara, untuk membeli pangan yang aman dari bahaya kimia, belilah pangan yang dijual ditempat yang bersih. Pilih buah-buahan terutama buah potong yang sudah dicuci bersih. Jangan membeli pangan yang dibungkus kertas bekas atau kertas koran. Jangan membeli makanan dan minuman yang warnanya terlalu mencolok atau terlalu cerah, jangan membeli makanan yang terlalu keras, kenyal, atau gosong.
Selain membeli pangan yang aman dari bahaya biologis dan kimia, pilih juga pangan yang aman dari bahaya benda lain seperti rambut, pecahan kaca, dan kerikil. Juga hindari pangan yang pembungkusnya distapler.
Bahaya Makanan Jajanan
Bahkan mungkin juga sering membeli jajanan tanpa memikirkan bahaya makanantersebut. Tidak bisa dipungkiri, selain murah jajanan tersebut tidak kalah dengan jajanan yang sehat yang harganya tidak bersahabat dengan kantong kita. Tapi tahukah anda didalam murahnya harga tersebut, makanan yang sering kita makan itu banyak menyimpan sejuta keburukan untuk tubuh kita.
1.      Zat Warna Tekstil
Coba anda lihat makanan yang penuh dengan warna. Seperti jajanan es cendol berwarna hijau. Atau agar-agar pada es campur, terlebih lagi anak-anak sangat menyukai yang namanya warna mencolok. Hal ini di manfaatkan pedagang untuk membuat makanan yang meriah penuh warna. Yang menarik perhatian anak-anak, sehingga banyak anak yang membelinya. Sebenarnya hal ini sah-sah saja, akan tetapi ketika pedagang ingin menambah pewarna makanan ke dalam dagangannya. Ada sebagian pedagang yang jujur , ada juga sebagian pedagang yang ingin untung besar dengan memberi zat pewarna tekstil pada makanan tersebut. Yang jelas-jelas bahan zat warna tekstil sangat dilarang keras digunakan untuk makanan. Karena akan berakibat buruk pada tubuh manusia. Dan ini adalah salah satu dari bahaya makananyang sering terdapat pada jajanan sembarangan.
2.      Bahaya Cacing
Cacing yang dimaksud bukan cacing yang sering kita lihat ditanah. Tapi cacing yang tidak bisa kita lihat dengan menggunakan mata telanjang. Menularnya cacing ini bisa dengan berbagai macam kemungkinan. Contoh hal kecil saja, misalkan ada seorang anak yang ingin jajan. Anak tersebut setelah BAB tidak cuci tangan. Dan dia langsung memberikan uang dengan tangan yang belum di cuci itu. Lalu pedagang yang tidak tau langsung mengambil uang tersebut. Dan menyajikan dagangan kepada anak itu dengan tangan bekas mengambil duit dari anak tadi. Gak kebayang kan ribuan cacing dan bakteri masuk kedalam makanan tersebut. Sebenarnya ini bukan salah pedagang, tapi ketika kita lihat secara biasa! Ya itu salah pedagang ujung-ujungnya.
3.      Bahan-Bahan Berbahaya
Sudah saatnya kita memperhatikan apa yang disajikan oleh pedagang kepada kita. Kita bisa menelusuri apa saja bahan yang digunakan dan dari mana pedagang tersebut mendapatkannya, sehatkah bahan yang digunakan pedagang tersebut? tapi sudah pasti ita tidak bisa melakukan hal tersebut. Satu-satunya hal yang paling aman adalah jajan di tempat yang sudah terjamin.
Beberapa Bahan yang di Anggap Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Kita.
1.      Pemanis Buatan
Sering juga kita menemukan makanan yang manis tapi murah. Atau juga minuman yang manis tapi murah. Dijaman gula yang harganya mahal ini, mana mungkin ada makanan manis yang murah. Jadi waspadalah terhadap makanan seperti ini. Apalagi anak-anak suka yang manis-manis. Terkadang anak-anak langsung terkena batuk ketika mengkonsumsi makanan dengan pemanis buatan. Pemanis buatan juga berbeda dengan gula asli. Pemanis buatan terasa sedikit pahit ketika terakhir di mulut. Akan tetapi pedagang kini mengakalinya dengan mencampur gula dan pemanis buatan.
2.      Penyedap Makanan
Penyedap bahan yang satu ini, sering kita temui di tempat jajanan makanan. Seperti bakso, mie ayam. Tidak canggung lagi biasanya penyedap makanan di letakkan di atas meja dengan bungkusnya atau dengan wadah yang bisa langsung di taburkan ke makanan. Padahal penyedap makanan (Vexsin) ini hanya boleh digunakan sedikit. Akan tetapi sekarang semakin banyak penyedap maka akan semakin laris dagangan meraka. Kebanyakan mengkonsumsi penyedap makanan dapat meyebabkan penyakit Amandel. Betapa banyaknya Bahaya Makanan yang sering kita makan.
3.      Formalin
Formalin adalah bahan untuk mengawetkan mayat. Tapi akhir-akhir ini digunakan pedagang untuk mengawetkan dagangan mereka. Seperti pada jajanan bakso atau lainnya. Jadi jika dagangan mereka sedang sepi, makanan tersebut masih bisa di jual besok harinya karena pengaruh dari formalin tadi.
4.      Minyak Goreng Bekas
Minyak goreng sebenarnya hanya boleh digunakan sekali saja. Ketika sudah dipakai minyak goreng tidak digunakan lagi, sebab akan menyebabkan bahaya makanan. Seperti di restoran besar, mereka hanya menggunakan minyak goreng satu kali. Setelah itu mereka buang, tapi akhir2 ini ada yang menjual minyak goreng dari restoran yang sudah dipakai ke pedagang2 kecil. Jika kita lihat memang kondisinya masih bagus. Mungkin kita juga sering menggunakan minyak goreng dirumah beberapa kali untuk menggoreng makanan. Tapi tahukah anda hal ini sangat membahayakan tubuh kita nantinya.
5.      Plastik Dalam Minyak Goreng
Hal ini juga tidak kalah bahayanya dengan yang diatas. Banyak pedagang yang menggunakan pelastik untuk menggoreng kue seperti tahu isi, bakwan dan tempe. Katanya rasa gorengan tersebut akan lebih gurih dibanding menggoreng biasa tanpa plastik. Hal ini juga perlu anda perhatikan.
Itulah tadi macam-macam bahaya makanan yang umumnya terkandung pada jajanan yang murah. Yang biasanya ada di pinggir jalan. Kita ambil logika saja, namanya juga pinggir jalan. Keburukan yang mudah yang bisa kita lihat adalah debu di pinggir jalan. Sudah tentu makanan yang ada di pinggir jalan mengandung debu akibat kendaraan bermotor yang lalu lalang. Memang dampaknya tak akan terlihat sekarang. Tapi nanti, siapa yang tau? Marilah kita mulai menyayangi tubuh kita sendiri.
D.      Menyelenggarakan Makanan di Lembaga PAUD
Penyelenggaraan makanan untuk anak di sekolah termasuk dalam penyelenggaraan makan institusi. Ada yang bersifat non-komersil (orang tua membiayai), semi komersil (keuntungan hanya sedikit untuk menutupi kebutuhan tertentu), dan sosial (tanpa pungutan biaya). (Soegeng & Anne, 1995)
Fungsi:
·           Menambah konsumsi zat gizi anak dalam menu makanan sehari-hari.
·           Mendidik sopan santun dalam acara makan bersama.
·           Memupuk hdup kebersamaan.
·           Melatih anak makan berbagai jenis bahan makanan serta hidangan yang bergizi.
·           Melatih anak mandiri, dalam hal ini makan sendiri.
·           Melatih anak menggunakan peralatan makan dengan benar.
Syarat:
·           Mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan anak.
·           Higienis dan tidak membahayakan anak.
·           Memenuhi syarat-syarat makan anak usia tertentu.
·           Porsi makanan tidak terlalu besar.
·           Tidak berduri atau bertulang kecil, dll.
Contoh hidangan:
(makanan utama)
·           Nasi, sop tahu, dan sayur
·           Mie/bihun goreng, bubur ayam
·           Nasi, sayur asam, dan teri goreng
·           Nasi kuning, dadar telur, ketimun
·           Nasi, sayur bening bayam, tempe goreng
·           Kentang goreng, bola daging, sayur
(makanan selingan)
·           Bubur kacang hijau, ketan hitam
·           Singkong, jagung muda
·           Pudding
·           Kue, singkong kukus
·           Bolu pelangi


0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates