Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 14 Desember 2014

TUGAS
UJIAN AKHIR SEMESTER
Gizi Dan Kesehatan AUD

logo-unp


OLEH :
ANNISA MUHARRAMAH
NIM : 1200835

JURUSAN PG_PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

1.      Bagaimana cara menata lingkungan belajar AUD agar nyaman dan terhindar dari segala macam bahaya?
Bahaya yang mungkin terjadi pada anak di lingkungan sekolah dapat kita atasi dengan cara menata lingkungan yang aman bagi anak.
a.       Terjatuh
Agar anak tidak terjatuh, kita dapat menata lingkungan dengan :
Tindakan yang pertama adalah dengan menghilangkan penyebabnya yaitu :
-          Lantai yang bersih, kering dan rata
-          Barang-barang tidak bertebaran dilantai
-          Pencegahan anak naik suatu tempat tinggi yang berbahaya

b.      Keracunan
Agar anak tidak keracunan, kita dapat menata lingkungan dengan :
Lakukan tindakan pengamanan bahan yang berbahaya dan jaga kebersihan yaitu :
-          Bahan-bahan yang dapat menimbulkan keracunan disimpan di tempat yang sulit dicapai anak, dalam lemari yang terkunci.
-          Obat yang diminum dan obat luar diletakkan terpisah dan diberi tanda yang jelas
-          Bahan pembasmi serangga dan hama, pupuk, obat-obatan pembersih agar disimpan di tempat tersendiri yang sulit dijangkau anak dalam keadaan tertutup rapat.
-          Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan yang ada secara baik dan teratur
-          Anak diberi pengertian mengenai bahan-bahan maupun serangga yang berbahaya bagi dirinya.

c.       Kemasukkan benda asing
Kebiasaan anak yaitu sering memasukkan benda asing ke mulutnya. Agar hal tersebut tidak terjadi, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-          Jauhkan benda-benda yang dapat dimasukkan ke mulut, telinga, dan hidung anak dari jangkauan anak
-          Biasakan anak makan/minum dengan sikap yang benar yaitu duduk, tidak berbaring
-          Jangan berikan makan/minum ketika anak sedang menangis
-          Anak dan orang disekeliling anak diberitahu mengenai bahaya tersebut

d.      Terbakar
Agar anak tidak terbakar, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-          Jauhkan benda yang menyebabkan terbakar atau berbahaya misalnya : menutup lubang kontak listrik atau memasang lubang pada tempat yang tinggi.
-          Matikan api atau benda listrik segera bila tidak dipakai atau bila anak berada didekatnya
-          Jauhkan anak dari benda yang menyebabkan terbakar
-          Anak berada didalam rumah bila hujan terutama berpetir
-          Berikan pengertian kepada anak dan orang di sekelilingnya mengenai bahaya yang ada
e.       Terluka, terbentur, dan tertumbuk
Agar hal tersebut tidak terjadi, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-          Letakkan benda yang membahayakan yaitu yang tajam dan benda lainnya pada tempat yang aman bagi anak
-          Jelaskan pada anak dan orang di sekelilingnya mengenai bahaya terluka, terbentur, dan tertumbuk
-          Awasi anak ketika sedang bermain  atau berada si suatu tempat yang membahayakan diri anak
f.       Terbekap
Anak seringkali bermain dengan bantal atau benda lain seperti kantong plastik dengan memasukkan kepala ke dalamnya, sehingga anak tidak dapat bernapas karena mulut dan hidungnya tertutup.
Agar anak tidak mudah terbekap, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-          Jauhkan benda penyebab dari jangkauan anak dan cegah anak bermain dengan benda itu
-          Beritahu kepada anak dan orang sekeliling mengenai behaya terbekap
2.      Jelaskan pula cara menata lingkungan indoor dan outdoor yang aman dan sehat bagi AUD serta contohnya!
1.      Lingkungan didalam kelas (indoor)
Ukuran ruang kelas dipengaruhi oleh jenis kegiatan yang akan dilakukan anak,serta jumlah anak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Kelas perlu dirancang agar menyenangkan.
  • Warna-warna terang dan riang sangat disukai anak. Akan tetapui jangan terlu “ramai”karena warna mengalihkan perhatian anak. Untuk menciptakan suasana yang lebih menyenangkan dan meningkatkan konsentari belajar siswa,pilihlah warna-warna cat dinding  yang tidsak terlalu mencolok.
  • Cahaya matahari diusahakan dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap. Ventilasi pun baik sehinnga tempertur terjaga kenyamanannya.
Hindari cahaya matahari lansung karena akan menyilaukan dan merusak mata anak ,antisipasi dengan memasang kaca buram.
  • Pastikan semua anak dapat melihat kepapan tulis atau guru dengan baik.
  • Usahakan kelas sebagai lingkungan belajar. Kemanapun anak menghadap  akan belajar
  • Papan tulis sebaiknya agak rendah agar anak dapat mencapainya,dan sediakan selalu alat tulis didekat papan tulis untuk meransang anak menulis
  • Gambar dapat dipasang didinding. Gambar yang menunjukkan keterampilan hidup perlu disediakan,misalnya gambar bagaimana menyeberang jalan,memkai kaos kaki,mencuci tangan dan sebagainya.
  • Kabel-kabel listrik harus terlindung dan tidak berada dalam jangkauan anak-anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menata ruang kelas adalah:
  1. Ukuran ruangan
Hal-hal yang harus diperhatikan dewngan seksama dalam penataan ruangan ini antara lain:
a)      Ruangan harus mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam
b)      Area perpustakaan ,belajar matematika,atau bahas ditempatkann di sisi yang lebih tenang dan tidak berdekatan dengan area bermain.
c)      Area yang berada dekat sumber air sebaiknya berdekatan dengan tempat kegiatan prakarya kerajinan anak atau kegiatan praktik sains.
d)      Setiap area belajar bisa diberi hiasan hasil karya siswa yang berhubungan dengan tema yang sedang dipelajarinya disekolah
2. Perlengkapan kelas/furniture
Pemilihan furniture juga harus disesuaikan dengan ruangan yang ada,misalnya jangan memakai meja bulat bila kapasitas ruangan terbats tapi pakilah meja segi empat  memanjang,sehinnga memberi kesan ruang yang lebih lapang.
Selain itu perhatikan juga meja,kursi ,rak penyimpanan barang siswa  dan media penunjang lainnya dalam belajar.untukmemudahkan dapat dilakukanhal berikut:
  • Perhatikan akses siswa untuk mengambil peralatan untuk yang dibutuhkan seperti kertas,pensil gunting,dan lain-lain.
  • Pilihlah media pengajaran yang aman dan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya.
  • Gunakanlah furniture yang bersifat multiguna,misalnya papan tulis yang satu sisinya dapat dimanfaatkan se3bgai rak buku dan bagian bawahnyaberfungsi untuk menyimpan peralatan tulis guru.
  • Ketika mengatur letak furniture,pastikan semua siswa dapat melihat kepapan tulis dan guru drai tempat mereka duduk
  • Dideretan tempat duduk siswa,berilah jalan atau jarak diantaranya,sehinnga memudahkan guru berpindah apabila memberikan bantuan individubagi siswa yang membutuhkan.
  • Persiapkan stok kebutuhan kelas seperti alat-alat tulis ,kebutuhan prakarya.
2.      Lingkungan diluar kelas (outdoor)
Frost & Wortham(1988) dalam Patmonodewo(2003) memberikan saran agar lingkungan diuluar kelas aman dan nyaman bagi siswa ketika turun bermain ,seperti berikut:
  • Adanya pagar atau pintu pengaman untuk melindungi anak-anak dari bahaya jalan dan air. Pemasangan pagar pengaman mutlak diperlukan ,dilengkapi dengan kunci atau gembok yang harus diperiksa apakh terkunci dengan baik pada saat anak turun bermain,karena beberapa anak akan bermain diluar pagar sekolah.
  • Alat-alat permainan yang dipergunkan sesuai dengan tahapan usia anak,misalnya papan seluncur jangan terlalu tinggi karena anak akan kesulitan menaikinya.
  • Alat-alt bermain yang digunakan aman bagi keselamatan anak
  • Bebas dari aliran listrik yang mebahayakan
  • Perehatikan juga jarak area bermain,misalnya jarak area bermain pasir dari ayunan yang tidak terlau berdekatan.
Contoh beberapa alat-alat bermain dan belajar yang terdapat diluar kelas:
  1. Jungkat-jungkit
  2. Ayunan
  3. Bak pasir atau bak air
  4. Papan seluncur
  5. Bola keranjang.      
3.      Apa yang dimaksud dengan Emergency Response Procedure Child Care? Apa saja yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya serta berikan contoh nyata yang mudah dilaksanakan!
Yang dimaksud dengan Emergency Response Procedure Child Care adalah pertolongan  pertama yang kita lakukan kepada anak jika anak mengalami kecelakaan atau cerdera sebelum ditangani oleh medis.
a.       Terjatuh
Tindakan pertolongan sederhana
a)      Gejala ringan
Penanggulangannnya adalah memar atau benjol dikompres dengan air dingin. Jika ada luka ditangani dengan mengikuti petunjuk P3K.
b)      Gejala sedang
Jika luka berdarah, setelah telah ditangani secara P3K, perlu diperhatikan seperti, untuk perdarahan yang banyak, perlu dibawa segera ke puskesmas atau dokter terdekat. Jika gigi goyang, dilaporkan kepada orang tua untuk ditangani oleh dokter gigi.
c)      Gejala berat
Perhatikan benar-benar penanganan P3K, kemudian harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter secepatnya. Tindakan P3K hanya merupaka tindakan awal dan pencegahan kepada keadaan yang lebih berbahaya.

b.      Keracunan
Tindakan pertolongan awal
a)      Bila anak termakan atau terminum bahan beracun, usahakan agar keluar dari tubuhnya dengan cara dimuntahkan:
-          Masukkan jari tangan ke tenggorokan anak
-          Minumkan satu gelas air hangatdi campur garam sabanyak satu sendok makan
b)      Setelah muntah, berikan anak susu cair atau putih telur. Anak yang muntah taupun tidak, segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
c)      Bahan makana atau zat beracun yang termakan atau terminum dibawa ke puskesmas atau kerumah sakit, agar dapat segera ditangani sesuai degan racun yang masuk ke tubuhnya
d)     Gigitan binatang berbisa ditangani dengan cara: lakukan balut ikat pada bagian atas dari gigitan.luka gigitan dicuci dengan larutan encersoda kue, dan anak segera dibawa ke puskesmas atau tumah sakit.

c.       Kemasukkan benda asing
Tindakan pertolongan
a)      Kemasukan benda ke saluran pernafasan :
-          Tunggikan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari punggung
-          Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda tersebut keluar
b)      Kemasukan benda pada telinga dan hidung segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
c)      Menelan benda tajam: segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit
d)     Menelan benda tidak tajam : bawa langsung ke rumah sakit
e)      Kemasukkan benda ke mata : jika sedikit kotoran yang masuk, dapat dibersihkan dengan kapas. Jika terkena benda tajam, mata ditutup dengan kasa steril, anak dibawa kerumah sakit

d.      Terbakar
Tindakan pertolongan
Luka bakar :
a)      Tahap I
Dinginkan bagian tubuh yang terkena dengan menyiram dengan iar bersih dingin dan mengalir ( bukan air es ) sampai berkurang rasa sakitnya
b)      Tahap II
Lepuh tidak boleh dipecahkan, jika pecah bersihkan dan tutup dengan salep luka bakar. Luka ditutup dengan kain kasa steril
c)      Tahap III
Luka ditutup dengan kasa steril dan anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
 Kecelakaan tersengat aliran listrik/petir :
-          Berikan napas buatan
-          Luka bakar dirawat
-          Jika tidak sadar, dibawa kerumah sakit

e.       Terluka, terbentur, dan tertumbuk
Tindakan pertolongan
a)      Luka iris yang pendek dan dangkal
(1)   Dibersihkan dengan air matang bersih
(2)   Diberi obat merah atau antiseptik
(3)   Dirapatkan atau dibalut atau ditutup dengan plester atau kain kasa yang bersih
b)      Luka iris yang dalam dan panjang, dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa steril, anak dibawa ke pukesmas atau rumah sakit
c)      Luka tusuk dibersihkan, ditutup, dan anak dibawa ke [uskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan suntik tetanus
d)     Luka digigit anjing, dibersihkan, dicuci dengan alkohol 70% atau yodium tinctur. Luka ditutup dengan kasa steril. Jika luka cukup parah, anak dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
e)      Luka digigit ular, ular berbisa meninggalkan luka bekas gigi taring.
f)       Bagian yang digigit tidak boleh digerakkan untuk mencegah bisa ular menyebar ke seluruh badan. Di ats luka gigitan diikat dengan sehelai kain yang dilonggarkan       setiap setengah jam. Sebaiknya racun ular dihisap keluar.

f.       Terbekap
Tindakan pertolongan
Segera lepaskan anak dari benda yang mengakibatkan anak terbekap

g.      Tenggelam
Tindakan pertolongan
a)      Bebaskan jalan napas yaitu dengan mengeluarkan segal sesuatu yag menyumbat jalan napas, mulut, dan hidung serta bersihkan. Luruskan jalan napas dengan cara : tekan dagu keatas belakang, sampai kepala tertengadah sejauh-jauhnya
b)      Bila belum berhasil, lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut denga cara :
(1)   Bersihkan jalan napas, mulut, dan hidung dengan cara memegang  anak pada kedua kaki dengan kepala ke bawaj kemudian keluarkan kotoran sisa makanan dari mulut atau dengan cara memukul pelan-pelan punggung anak antara tulang belikat
(2)   Telentangkan penderita
(3)   Tekan kepala ke belakang, tarik dagu anak setinggi-tingginya
(4)   Penolong menarik napas dalam-dalam, letakkan mulut penolong secara terbuka pada mulut dan hidung anak
(5)   Tiupkan perlahan-lahan udara dari mulut penolong ke dalam mulut dan hidung anak, sehingga dadanya membesar
(6)   Sewaktu dilakukan pernapaan buatan, kepala anak diletakkan lebih rendah dan dimiringkan. Perut korban ditekan sehingga air keluar dari mulit korban
(7)   Korban diselimuti supaya hangat. Apabila belum berhasil membuat anak bernapas dan sadar, bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit

4.      Bagaimana memperkenalkan makanan yang bergizi dan sehat pada AUD. Berikan contoh menu makanan sehat untuk sehari?
Cara yang harus dilakukan oleh  guru  untuk memberikan pengenalan tentang makanan bergizi adalah :
1.      Menunjukkan macam-macam makanan bergizi
2.      Bagaimana memilih makanan bergizi
3.      Manfaat gizi bagi kehidupan.
Upaya orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak makan yang sehat bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan. Memperkenalkan makanan yang baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru yang bergizi dan membiasakan makan teratur sejak dini serta berikan suasana yang nyaman ketika makan untuk meningkatkan selera makan anak.
Dalam pemberian makanan pada anak, usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita dapat memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang menarik untuk anak sehingga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang disediakan harus baikdan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
            Contoh menu untuk satu hari untuk anak usia 4-6 tahun :
Pagi hari : satu gelas susu
Pukul 08.00 : kue kukus
Pukul 10.00 : roti, ikan goreng, keripik tempe, buah-buahan
Siang : nasi, ikan goreng, sup daging
Pukul 16.00 : bubur kacang hijau
Malam hari : nasi , pergedel

5.      Dalam merencanakan menu hal apa yang harus diperhatikan dan bagaimana prinsip menyusun menu untuk anak?
Dalam penyusunan menu hal yang harus kita perhatikan yaitu :
1.      Menu yang kita sediakan disusun berdasarkan kerangka menu, yaitu :
h.      Hidangan pembuka
i.        Hidangan pokok
j.        Hidangan penutup
2.      Dalam penyusunan menu kita harus melihat bagaimana mana syarat-syarat sebuah menu tersebut:
a.       Kombinasi rasa
b.      Kombinasi warna hidangan
c.       Variasi bentuk potongan
d.      Variasi kering atau berkuah
e.       Variasi teknik pengolahan
Prinsip-prinsip menyusun menu untuk anak :
1.      Menu yang disiapkan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi anak
2.      Higenis dan tidak membahayakan anak
3.      Memenuhi syarat-syarat makanan anak usia tertentu
4.      Porsi makanan tidak terlalu besar

5.      Tidak berduri atau  bertulang kecil

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates