TUGAS
UJIAN AKHIR SEMESTER
Gizi Dan Kesehatan AUD

OLEH :
ANNISA MUHARRAMAH
NIM : 1200835
JURUSAN PG_PAUD
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
1.
Bagaimana cara menata lingkungan belajar
AUD agar nyaman dan terhindar dari segala macam bahaya?
Bahaya
yang mungkin terjadi pada anak di lingkungan sekolah dapat kita atasi dengan
cara menata lingkungan yang aman bagi anak.
a.
Terjatuh
Agar
anak tidak terjatuh, kita dapat menata lingkungan dengan :
Tindakan yang pertama adalah dengan
menghilangkan penyebabnya yaitu :
-
Lantai yang bersih, kering dan rata
-
Barang-barang tidak bertebaran dilantai
-
Pencegahan anak naik suatu tempat tinggi
yang berbahaya
b.
Keracunan
Agar
anak tidak keracunan, kita dapat menata lingkungan dengan :
Lakukan
tindakan pengamanan bahan yang berbahaya dan jaga kebersihan yaitu :
-
Bahan-bahan yang dapat menimbulkan
keracunan disimpan di tempat yang sulit dicapai anak, dalam lemari yang
terkunci.
-
Obat yang diminum dan obat luar
diletakkan terpisah dan diberi tanda yang jelas
-
Bahan pembasmi serangga dan hama, pupuk,
obat-obatan pembersih agar disimpan di tempat tersendiri yang sulit dijangkau
anak dalam keadaan tertutup rapat.
-
Bersihkan seluruh lingkungan dan ruangan
yang ada secara baik dan teratur
-
Anak diberi pengertian mengenai
bahan-bahan maupun serangga yang berbahaya bagi dirinya.
c.
Kemasukkan benda asing
Kebiasaan
anak yaitu sering memasukkan benda asing ke mulutnya. Agar hal tersebut tidak
terjadi, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-
Jauhkan benda-benda yang dapat
dimasukkan ke mulut, telinga, dan hidung anak dari jangkauan anak
-
Biasakan anak makan/minum dengan sikap
yang benar yaitu duduk, tidak berbaring
-
Jangan berikan makan/minum ketika anak
sedang menangis
-
Anak dan orang disekeliling anak
diberitahu mengenai bahaya tersebut
d.
Terbakar
Agar anak tidak terbakar, kita dapat
menata lingkungan dengan cara :
-
Jauhkan benda yang menyebabkan terbakar
atau berbahaya misalnya : menutup lubang kontak listrik atau memasang lubang
pada tempat yang tinggi.
-
Matikan api atau benda listrik segera
bila tidak dipakai atau bila anak berada didekatnya
-
Jauhkan anak dari benda yang menyebabkan
terbakar
-
Anak berada didalam rumah bila hujan
terutama berpetir
-
Berikan pengertian kepada anak dan orang
di sekelilingnya mengenai bahaya yang ada
e.
Terluka, terbentur, dan tertumbuk
Agar
hal tersebut tidak terjadi, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-
Letakkan benda yang membahayakan yaitu
yang tajam dan benda lainnya pada tempat yang aman bagi anak
-
Jelaskan pada anak dan orang di
sekelilingnya mengenai bahaya terluka, terbentur, dan tertumbuk
-
Awasi anak ketika sedang bermain atau berada si suatu tempat yang membahayakan
diri anak
f.
Terbekap
Anak
seringkali bermain dengan bantal atau benda lain seperti kantong plastik dengan
memasukkan kepala ke dalamnya, sehingga anak tidak dapat bernapas karena mulut
dan hidungnya tertutup.
Agar
anak tidak mudah terbekap, kita dapat menata lingkungan dengan cara :
-
Jauhkan benda penyebab dari jangkauan
anak dan cegah anak bermain dengan benda itu
-
Beritahu kepada anak dan orang
sekeliling mengenai behaya terbekap
2.
Jelaskan pula cara menata lingkungan
indoor dan outdoor yang aman dan sehat bagi AUD serta contohnya!
1. Lingkungan
didalam kelas (indoor)
Ukuran ruang kelas dipengaruhi oleh
jenis kegiatan yang akan dilakukan anak,serta jumlah anak yang terlibat dalam
kegiatan tersebut. Kelas perlu dirancang agar menyenangkan.
- Warna-warna terang dan riang
sangat disukai anak. Akan tetapui jangan terlu “ramai”karena warna
mengalihkan perhatian anak. Untuk menciptakan suasana yang lebih
menyenangkan dan meningkatkan konsentari belajar siswa,pilihlah
warna-warna cat dinding yang tidsak terlalu mencolok.
- Cahaya matahari diusahakan
dapat masuk dengan baik agar kelas tidak gelap. Ventilasi pun baik
sehinnga tempertur terjaga kenyamanannya.
Hindari cahaya matahari lansung
karena akan menyilaukan dan merusak mata anak ,antisipasi dengan memasang kaca
buram.
- Pastikan semua anak dapat
melihat kepapan tulis atau guru dengan baik.
- Usahakan kelas sebagai
lingkungan belajar. Kemanapun anak menghadap akan belajar
- Papan tulis sebaiknya agak
rendah agar anak dapat mencapainya,dan sediakan selalu alat tulis didekat
papan tulis untuk meransang anak menulis
- Gambar dapat dipasang
didinding. Gambar yang menunjukkan keterampilan hidup perlu
disediakan,misalnya gambar bagaimana menyeberang jalan,memkai kaos
kaki,mencuci tangan dan sebagainya.
- Kabel-kabel listrik harus
terlindung dan tidak berada dalam jangkauan anak-anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
ketika menata ruang kelas adalah:
- Ukuran ruangan
Hal-hal yang harus diperhatikan
dewngan seksama dalam penataan ruangan ini antara lain:
a)
Ruangan harus mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam
b)
Area perpustakaan ,belajar matematika,atau bahas ditempatkann di sisi yang lebih
tenang dan tidak berdekatan dengan area bermain.
c)
Area yang berada dekat sumber air sebaiknya berdekatan dengan tempat kegiatan
prakarya kerajinan anak atau kegiatan praktik sains.
d)
Setiap area belajar bisa diberi hiasan hasil karya siswa yang berhubungan
dengan tema yang sedang dipelajarinya disekolah
2. Perlengkapan kelas/furniture
Pemilihan furniture juga harus
disesuaikan dengan ruangan yang ada,misalnya jangan memakai meja bulat bila
kapasitas ruangan terbats tapi pakilah meja segi empat memanjang,sehinnga
memberi kesan ruang yang lebih lapang.
Selain itu perhatikan juga
meja,kursi ,rak penyimpanan barang siswa dan media penunjang lainnya
dalam belajar.untukmemudahkan dapat dilakukanhal berikut:
- Perhatikan akses siswa untuk
mengambil peralatan untuk yang dibutuhkan seperti kertas,pensil
gunting,dan lain-lain.
- Pilihlah media pengajaran yang
aman dan tidak terbuat dari bahan yang berbahaya.
- Gunakanlah furniture yang
bersifat multiguna,misalnya papan tulis yang satu sisinya dapat dimanfaatkan
se3bgai rak buku dan bagian bawahnyaberfungsi untuk menyimpan peralatan
tulis guru.
- Ketika mengatur letak
furniture,pastikan semua siswa dapat melihat kepapan tulis dan guru drai
tempat mereka duduk
- Dideretan tempat duduk
siswa,berilah jalan atau jarak diantaranya,sehinnga memudahkan guru
berpindah apabila memberikan bantuan individubagi siswa yang membutuhkan.
- Persiapkan stok kebutuhan kelas
seperti alat-alat tulis ,kebutuhan prakarya.
2. Lingkungan diluar kelas (outdoor)
Frost & Wortham(1988) dalam
Patmonodewo(2003) memberikan saran agar lingkungan diuluar kelas aman dan
nyaman bagi siswa ketika turun bermain ,seperti berikut:
- Adanya pagar atau pintu
pengaman untuk melindungi anak-anak dari bahaya jalan dan air. Pemasangan
pagar pengaman mutlak diperlukan ,dilengkapi dengan kunci atau gembok yang
harus diperiksa apakh terkunci dengan baik pada saat anak turun
bermain,karena beberapa anak akan bermain diluar pagar sekolah.
- Alat-alat permainan yang
dipergunkan sesuai dengan tahapan usia anak,misalnya papan seluncur jangan
terlalu tinggi karena anak akan kesulitan menaikinya.
- Alat-alt bermain yang digunakan
aman bagi keselamatan anak
- Bebas dari aliran listrik yang
mebahayakan
- Perehatikan juga jarak area
bermain,misalnya jarak area bermain pasir dari ayunan yang tidak terlau
berdekatan.
Contoh beberapa alat-alat bermain
dan belajar yang terdapat diluar kelas:
- Jungkat-jungkit
- Ayunan
- Bak pasir atau bak air
- Papan seluncur
- Bola
keranjang.
3.
Apa yang dimaksud dengan Emergency
Response Procedure Child Care? Apa saja yang harus diperhatikan dalam
pelaksanaannya serta berikan contoh nyata yang mudah dilaksanakan!
Yang
dimaksud dengan Emergency Response Procedure Child Care adalah pertolongan pertama yang kita lakukan kepada anak jika
anak mengalami kecelakaan atau cerdera sebelum ditangani oleh medis.
a. Terjatuh
Tindakan
pertolongan sederhana
a) Gejala
ringan
Penanggulangannnya adalah memar atau
benjol dikompres dengan air dingin. Jika ada luka ditangani dengan mengikuti
petunjuk P3K.
b) Gejala
sedang
Jika luka berdarah, setelah telah
ditangani secara P3K, perlu diperhatikan seperti, untuk perdarahan yang banyak,
perlu dibawa segera ke puskesmas atau dokter terdekat. Jika gigi goyang,
dilaporkan kepada orang tua untuk ditangani oleh dokter gigi.
c) Gejala
berat
Perhatikan benar-benar penanganan P3K,
kemudian harus segera dibawa ke puskesmas atau dokter secepatnya. Tindakan P3K
hanya merupaka tindakan awal dan pencegahan kepada keadaan yang lebih
berbahaya.
b. Keracunan
Tindakan
pertolongan awal
a) Bila
anak termakan atau terminum bahan beracun, usahakan agar keluar dari tubuhnya
dengan cara dimuntahkan:
-
Masukkan jari tangan ke tenggorokan anak
-
Minumkan satu gelas air hangatdi campur
garam sabanyak satu sendok makan
b) Setelah
muntah, berikan anak susu cair atau putih telur. Anak yang muntah taupun tidak,
segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
c) Bahan
makana atau zat beracun yang termakan atau terminum dibawa ke puskesmas atau
kerumah sakit, agar dapat segera ditangani sesuai degan racun yang masuk ke
tubuhnya
d) Gigitan
binatang berbisa ditangani dengan cara: lakukan balut ikat pada bagian atas
dari gigitan.luka gigitan dicuci dengan larutan encersoda kue, dan anak segera
dibawa ke puskesmas atau tumah sakit.
c. Kemasukkan
benda asing
Tindakan
pertolongan
a) Kemasukan
benda ke saluran pernafasan :
-
Tunggikan anak dengan posisi kepala
lebih rendah dari punggung
-
Tepuk-tepuklah punggung anak agar benda
tersebut keluar
b) Kemasukan
benda pada telinga dan hidung segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
c) Menelan
benda tajam: segera di bawa ke puskesmas atau rumah sakit
d) Menelan
benda tidak tajam : bawa langsung ke rumah sakit
e) Kemasukkan
benda ke mata : jika sedikit kotoran yang masuk, dapat dibersihkan dengan
kapas. Jika terkena benda tajam, mata ditutup dengan kasa steril, anak dibawa
kerumah sakit
d. Terbakar
Tindakan
pertolongan
Luka
bakar :
a) Tahap
I
Dinginkan bagian tubuh yang terkena
dengan menyiram dengan iar bersih dingin dan mengalir ( bukan air es ) sampai
berkurang rasa sakitnya
b) Tahap
II
Lepuh tidak boleh dipecahkan, jika pecah
bersihkan dan tutup dengan salep luka bakar. Luka ditutup dengan kain kasa
steril
c) Tahap
III
Luka ditutup dengan kasa steril dan anak
dibawa ke puskesmas atau rumah sakit
Kecelakaan tersengat aliran listrik/petir :
-
Berikan napas buatan
-
Luka bakar dirawat
-
Jika tidak sadar, dibawa kerumah sakit
e. Terluka,
terbentur, dan tertumbuk
Tindakan
pertolongan
a) Luka
iris yang pendek dan dangkal
(1) Dibersihkan
dengan air matang bersih
(2) Diberi
obat merah atau antiseptik
(3) Dirapatkan
atau dibalut atau ditutup dengan plester atau kain kasa yang bersih
b) Luka
iris yang dalam dan panjang, dibersihkan dan ditutup dengan kain kasa steril,
anak dibawa ke pukesmas atau rumah sakit
c) Luka
tusuk dibersihkan, ditutup, dan anak dibawa ke [uskesmas atau rumah sakit untuk
mendapatkan suntik tetanus
d) Luka
digigit anjing, dibersihkan, dicuci dengan alkohol 70% atau yodium tinctur.
Luka ditutup dengan kasa steril. Jika luka cukup parah, anak dibawa ke
puskesmas atau rumah sakit.
e) Luka
digigit ular, ular berbisa meninggalkan luka bekas gigi taring.
f) Bagian
yang digigit tidak boleh digerakkan untuk mencegah bisa ular menyebar ke
seluruh badan. Di ats luka gigitan diikat dengan sehelai kain yang
dilonggarkan setiap setengah jam.
Sebaiknya racun ular dihisap keluar.
f. Terbekap
Tindakan
pertolongan
Segera lepaskan anak dari benda yang
mengakibatkan anak terbekap
g. Tenggelam
Tindakan pertolongan
a) Bebaskan
jalan napas yaitu dengan mengeluarkan segal sesuatu yag menyumbat jalan napas,
mulut, dan hidung serta bersihkan. Luruskan jalan napas dengan cara : tekan
dagu keatas belakang, sampai kepala tertengadah sejauh-jauhnya
b) Bila
belum berhasil, lakukan pernapasan buatan dari mulut ke mulut denga cara :
(1) Bersihkan
jalan napas, mulut, dan hidung dengan cara memegang anak pada kedua kaki dengan kepala ke bawaj
kemudian keluarkan kotoran sisa makanan dari mulut atau dengan cara memukul
pelan-pelan punggung anak antara tulang belikat
(2) Telentangkan
penderita
(3) Tekan
kepala ke belakang, tarik dagu anak setinggi-tingginya
(4) Penolong
menarik napas dalam-dalam, letakkan mulut penolong secara terbuka pada mulut
dan hidung anak
(5) Tiupkan
perlahan-lahan udara dari mulut penolong ke dalam mulut dan hidung anak,
sehingga dadanya membesar
(6) Sewaktu
dilakukan pernapaan buatan, kepala anak diletakkan lebih rendah dan dimiringkan.
Perut korban ditekan sehingga air keluar dari mulit korban
(7) Korban
diselimuti supaya hangat. Apabila belum berhasil membuat anak bernapas dan
sadar, bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit
4.
Bagaimana memperkenalkan makanan yang
bergizi dan sehat pada AUD. Berikan contoh menu makanan sehat untuk sehari?
Cara
yang harus dilakukan oleh guru untuk memberikan pengenalan tentang makanan
bergizi adalah :
1. Menunjukkan
macam-macam makanan bergizi
2. Bagaimana
memilih makanan bergizi
3. Manfaat
gizi bagi kehidupan.
Upaya
orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak makan yang sehat
bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan. Memperkenalkan makanan
yang baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap, terus mencoba makanan
yang baru yang bergizi dan membiasakan makan teratur sejak dini serta berikan
suasana yang nyaman ketika makan untuk meningkatkan selera makan anak.
Dalam pemberian makanan pada anak,
usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk memakannya.
Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita dapat
memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang
menarik untuk anak sehingga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang
disediakan harus baikdan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam
jangka pendek ataupun jangka panjang.
Contoh menu untuk satu hari untuk anak usia 4-6 tahun :
Pagi hari : satu gelas
susu
Pukul 08.00 : kue kukus
Pukul 10.00 : roti,
ikan goreng, keripik tempe, buah-buahan
Siang : nasi, ikan
goreng, sup daging
Pukul 16.00 : bubur
kacang hijau
Malam hari : nasi ,
pergedel
5.
Dalam merencanakan menu hal apa yang
harus diperhatikan dan bagaimana prinsip menyusun menu untuk anak?
Dalam
penyusunan menu hal yang harus kita perhatikan yaitu :
1.
Menu yang kita sediakan disusun
berdasarkan kerangka menu, yaitu :
h. Hidangan
pembuka
i.
Hidangan pokok
j.
Hidangan penutup
2.
Dalam penyusunan menu kita harus melihat
bagaimana mana syarat-syarat sebuah menu tersebut:
a. Kombinasi
rasa
b. Kombinasi
warna hidangan
c. Variasi
bentuk potongan
d. Variasi
kering atau berkuah
e. Variasi
teknik pengolahan
Prinsip-prinsip
menyusun menu untuk anak :
1. Menu
yang disiapkan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi anak
2. Higenis
dan tidak membahayakan anak
3. Memenuhi
syarat-syarat makanan anak usia tertentu
4. Porsi
makanan tidak terlalu besar
5. Tidak
berduri atau bertulang kecil
0 komentar:
Posting Komentar